PENYERAHAN PRASARANA ALAT MESIN PERTANIAN DAN DANA KLAIM ASURANSI PERTANIAN DARI PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KEPADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN MAGELANG


Created At : 2020-01-23 00:00:00 Oleh : WIDODO ANWARI Bagian Humas dan Protokol Dibaca : 251

Pada kepemimpinan 5 tahun periode pertama Bapak Presiden Jokowi telah meletakan dasar-dasar pembangunan yang secara umum akan menjadi pijakan bagi keberlanjutan pembangunan berikutnya.

Pembangunan infra struktur pertanian baik yang berupa pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi (termasuk irigasi perpipaan, irigasi pompa, embung), jalan usaha tani maupun alat mesin pertanian (seperti traktor, pompa air, power threser dll), selama lima tahun terakhir mengalami kemajuan yang sangat signifikan.

Berbagai keberhasilan pembangunan infrastruktur tersebut telah memberikan kontribusi posisitif kepada stabilitas harga sarana produksi pertanian maupun produk pertanian, sehingga dapat menekan laju inflasi, termasuk salah satunya di bidang penyediaan sumberdaya manusia.

Kita ketahui bersama, bahwa pada beberapa dekade terakhir ini, tenaga kerja sektor pertanian didominasi oleh tenaga kerja yang telah memasuki usia tua.

Dengan semakin berkurangnya kuantitas tenaga kerja muda di sektor pertanian tersebut, maka tentunya diperlukan upaya untuk menggantikan posisi/peran tenaga kerja dalam siklus usahatani dengan menggunakan alat mesin pertanian demi keberlangsungan produksi pertanian di waktu mendatang.

Dan selama lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menyalurkan cukup banyak alat mesin pertanian kepada kelompok-kelompok tani, termasuk pada kesempatan ini secara simbolis akan kami serahkan kepada Kelompok Tani Penerima Bantuan Alat Mesin Pertanian yang berupa : Traktor roda dua sebanyak 23 unit, Cultivator sebanyak 35 unit, dan Mesin Pompa air sejumlah 56 unit.

        Selanjutnya, untuk melindungi petani padi dari resiko kegagalan panen oleh sebab kekeringan, banjir ataupun hama dan penyakit, Pemerintah juga telah meluncurkan program perlindungan petani berupa “Asuransi Usaha Tani Padi / AUTP” dengan bekerja sama dengan Asuransi Jasindo.

Perlu saya sampaikan bahwa pada Tahun Anggaran 2019 kemarin, para Petani Padi di Kabupaten Magelang telah mengikuti Program AUTP dengan mengasuransikan lahannya seluas  3.354 Ha, sedangkan petani yang mengajukan klaim adalah 6,70 Ha dengan nilai klaim sebesar Rp. 40.200.000,- (empat puluh juta dua ratus ribu rupiah) yang tersebar di Kecamatan Kaliangkrik, Salam, Borobudur, Windusari dan Grabag.

Selanjutnya, guna menghadapi musim penghujan, saya berharap kepada seluruh Petugas Penyuluh Pertanian agar dapat menggerakkan petani melalui kelompok tani untuk secepatnya dapat melakukan pengolahan tanah, hingga sasaran “Tambah Tanam” di Kabupaten Magelang dapat tercapai.

         Hal ini perlu saya tekankan karena kita berkewajiban untuk mensukseskan Program Kementerian Pertanian RI yang di namakan “Kostratan”, yakni  sebuah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian, di mana salah satu strategi penting yang digunakan untuk mensukseskan Program Kostratan ini adalah dengan meningkatkan peran Pimpinan Daerah, Camat dan Kepala Desa dalam menggerakkan penyuluh pertanian, petugas lapangan, petani dan pelaku usaha dalam pembangunan pertanian.

Untuk itu secara khusus saya berpesan kepada para Camat agar dapat berperan lebih aktif dalam mensukseskan Program Kostratan tersebut.

Bapak/Ibu Hadirin sekalian yang berbahagia,

Lebih jauh saya memandang banyak sekali terobosan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produksi pertanian mulai dari pemanfaatan pupuk sampai pada rekayasa iklim mikro sehingga tanaman dapat dibuahkan di luar musim serta dengan melakukan perbaikan pengelolaan pasca panen hingga produksi pertanian dapat di perpanjang usia simpannya.

Terobosan-terobosan ini semestinya harus terus kita lakukan karena saya melihat tantangan pembangunan pertanian ke depan semakin berat, sehubungan dengan berkembangnya pasar global, era digitalisasi pertanian, e-distribusi pertanian,  dan lain sebagainya, sehingga pembangunan pertanian ke depan harus benar-benar direncanakan dengan tepat dan matang.

Terakhir, saya mengharapkan agar bantuan sarana dan prasarana pertanian yang diserahkan kepada kelompok tani hari ini dapat mempermudah para petani dalam mengelola kegiatan usahataninya.

Dan para Petugas dan Penyuluh Pertanian agar melakukan pendampingan secara intensif di wilayah kerja masing-masing, sehingga alat mesin tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan berdayaguna maksimal.***)Widodo Anwari

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara